Pagi itu bel masuk
berbunyi anak-anak berlari memasuki kelas masing-masing. Aku duduk berdua
dengan Julfah temanku sejak kelas 1 SMA.
“PR-mu udah cin?”
“udah dong”
“Aku pinjem dong, lihat matematika nomer 8, 9, 10 hehe”
“huu nyontek apa ngrampok loe”
Julfah asik mengerjakan PR matematika yang belum ia
kerjakan, sedangkan aku duduk sambil menunggu guru masuk kelas sambil ngobrol
dengan Yudha temen sekelasku yang duduk di belakangku. Aku memang kadang
orangnya suka iseng, bahkan bukan Cuma aku. Teman satu kelas semua juga pada
iseng dengan memanggil sebutan nama-nama anak-anak kelas dengan sebutan beb,
mas, kak, jeng, ses, non dan lain sebagainya. Begitupun aku, aku sering
memanggil Yudha dengan sebutan Beb. Tapi Yudha anaknya agak sedikit pemalu jadi
dia diam saja walau aku sering becandaain dia dengan memanggilnya dengan
sebutan beb. Heheh.
Singkat cerita,
karena keisenganku dengan Yudha kami sempat dekat. Aku dengan Yudha sering
kontek via sms, hampir setiap malam. Dari itu kami semakin dekat dan merasa aku
punya perasaan yang lebih dari seorang teman dengan Yudha. Kami akhirnya tau
perasaan masing-masing, sampai suatu saat Yudha nembak aku di pinggir taman
saat kita jalan bersama pulang sekolah, saat itu sekolah pulang cepat. Awalnya
dia Cuma bilang suka saat kita masih dalam perjalanan masih saat menaiki motor,
tapi ternyata dia tidak yakin dan akhirnya dia meminggirkan motornya tepat di
sisi jalan pinggir taman pula dia memegang tanganku dan bilang suka. Sejak saat
itu kita resmi jadian.
Dua bulan berlalu aku
pacaran sama Yudha, guru-guru pun tau akan hubungan aku dengan Yudha. Sampai
suatu saat di bulan Januari, bulan dimana Yudha ulang tahun pada tanggal 23
Januari. Ini merupakan ulang tahunnya yang ke 17. Iya, aku dan Yudha berbeda
sedikit dia 17 tahun dan aku 18 tahun. Tapi bagiku itu bukanlah halangan untuk
hubungan kita.
Aku mulai bingung
untuk mencari kado apa yang sesuai untuk Yudha sampai aku tanya dengan
teman-temannya apa yang harus aku kasih pada Yudha. Akhirnya aku punya
inisiatif sendiri sehari sebelum hari ulang tahunnya aku sibuk menyiapkan
semuanya untuk Yudha dari mulai aku nyari kado buat Yudha dan aku membeli kue
ulang tahun untuknya. Malam itu, dengan dibasahi hujan gerimis aku memaksakan
keluar rumah untuk mengambil kue ulang tahun untuk Yudha. Ya, toko itu cukup
jauh tidak akan cukup waktu jika pas esok hari baru mengambil pesanan itu. Aku
sengaja hanya mengucapkan “Selamat ulang tahun” saja dengan bilang aku tidak
bisa kasih apa-apa, padahal aku begitu sibuk untuk mempersiapkan semuanya untuk
Yudha.
Esoknya, aku sms
Yudha. Aku bilang aku tidak masuk hari itu, berikut merupakan isi pesan
singkatku untuk Yudha;
“Bebh, maaf aku hari ini nggak bisa masuk aku sakit. Maaf di hari ulang tahunmu
aku nggak ada”
Padahal pagi itu aku berangkat pagi-pagi, namun jawab Yudha ia juga tidak akan
masuk kalau aku tidak masuk hari itu.
“Lho sakit apa bebh, Ya udahlah aku juga gak masuk hari ini kalo embebh gak
masuk?”. begitulah isi pesan yudha.
“Embebh” adalah andalan Yudha untuk memanggilku.
Aku mulai bingung,
bisa gagal acaraku untuk bikin kejutan kalau Yudha tidak berangkat hari itu.
Akhirnya aku bilang Yudha bahwa aku nggak jadi nggak masuk sekolah. Yudha
memebalas pesanku dengan “ya udah aku juga berangkat, sekarang”.
Hmm akhirnya dia berangkat juga. Tapi aku tidak kehabisan akal sebelum Yudha
masuk kelas aku ngumpet di UKS agar Yudha tidak melihatku. Dan ternyata… Ya,
dia menanyaiku pada temanku Julfah.
“Cinta mana fa,”
“Dia kan nggak masuk hari ini”
Yudha kecewa dengar pernyataan Julfah tentang aku.
Bel masuk pun
berbunyi. Sengaja aku berdiam dulu dalam UKS sampai anak-anak benar-benar sepi
masuk kelas. Dan yah… akhirnya saat anak-anak sudah duduk rapi dalam kelas aku
masuk dengan PD-nya, beruntung guru mapel belum masuk. Hahaha..
Dengan kagetnya Yudha ia tersenyum denganku, langsung aku menghampiri dan duduk
di sampingnya. Sejak aku pacaran sama Yudha, dengan usilnya Julfah tidak mau
duduk denganku. Ia bertukar tempat duduk dengan Yudha dan terpaksanya aku duduk
dengan Yudha.
Bel pelajaran
terakhir berbunyi. Anak-anak berhamburan keluar kelas. Aku dengan teman-teman
cewek yang lain sengaja pergi dari kelas dulu dan temen-temen cowok membawa
Yudha ke kamar mandi. Setelah Yudha keluar dari kelas aku langsung masuk lagi
dan mempersiapkan semuanya. Disaat aku sedang mempersiapkan semuanya ternyata
Yudha sedang dikerjai teman-teman yang lain di lapangan sekolah. Ada yang
menyiramnya dengan air, menaburkan tepung terigu sampai ada yang melemparinya
dengan telur ayam mentah. Iuhh jorok. Hahaha…
Sampai akhirnya Yudha suruh masuk kelas lagi tapi ia tidak mau karena takut
dikerjain lagi. Namun salah seorang temannku bilang bahwa aku pingsan di kelas.
“Yud, ayo sini masuk
kelas”
“ogah ah, bau amis begini”
“cepetan sini, cinta pingsan!”
Yudha langsung berlari ke kelas dan surprize…
Kue ulang tahun dengan lilin angka 17 ku pegangi dan semua serentak bernyanyi
“selamat ulang tahun”. Perasaan malu, seneng terukir di wajahnya dengan
senyum-senyum kecilnya yang membuatku juga ikut bahagia.
Acara tiup lilin dan
potong kue berlangsung di kelas, dengan romantisnya dia menyuapiku sepotong kue
begitu pun sebaliknya aku menyuapi dia. Lalu tak lupa aku berikan bingkisan
kado untuknya. Bahagianya dia menerima itu dari aku. Aku pun ikut bahagia.
Acara ulang tahun yang sederhana itu cukup membuatku merasa bahagia, karena
semua yang ku persiapkan untuk Yudha adalah hasil tabungan dari uang saku ku
yang ku sisihkan.
Sore hari pun tiba,
karena asyik dengan acara ulang tahun Yudha dengan makan bersama kue ulang
tahun Yudha, kami sampai lupa waktu sudah menunjukan pukul 17.00 WIB. Kami
semua pulang ke rumah masing-masing.
Malam harinya Hp-ku
berbunyi “ting.. ting”. Ternyata satu pesan dari Yudha yang berisi;
“Sayang makasih ya atas kejutannya, atas kue dan kadonya aku seneng banget
sayang”.
Dengan senyum yang melengkung di bibirku, aku merasa sangat puas bisa membuat
dia senang di hari ulang tahunnya. Aku pun membalas pesan singkat dari Yudha
yang berisi:
“iya sayang, sama-sama aku juga seneng kalau kamu seneng dengan kejutannya
syukurlah.. Aku sayang kamu Yudha”
Yudha membalas pesanku;
“Iya sayang, aku juga sayang banget sama kamu bebh”
Malam itu kami melanjutkan berkomunikasi lewat sms. Begitulah kejutan ulang
tahun Yudha yang ke 17 tahun.